[SERAP KARYA] Cerpen : Warkop Merah Putih

 


            Hari ini adalah hari yang cerah tanpa awan sedikitpun. Dunia perkuliahan pun dimulai. Suasana kampus yang sangat hidup membuat hari ini sangat bewarna. Tawa mahasiswa pun menjadi senandung semangat pagi di bulan Agustus ini.

            Di hari yang cerah ini ada mahasiswa yang paling semangat dia adalah Rihan. Seorang mahasiswa universitas Jember jurusan manajemen. Ada beberapa alasan mengapa dia bahagia salah satunya karena ulang tahunnya yang sudah dekat. Setiap langkah menuju kelasnya selalu menunjukkan senyuman bahagia sampai orang orang mengira dia gila.

            Rihan memiliki 3 orang saahabat yang dimana mereka adalah sahabat dari SMA. Salah satu temannya yaitu Jihan heran kenapa Rihan senyum terus dari tadi.

            “ Eh, Rihan kenapa lu tuh senyum sendiri kek orang gila aja”

            “ Ihh lu nih. Kita sahabatan lebih dari 4 tahun masih aja gk peka”

            “ Bentar lagi tuh ulang tahun dia dan kebetulan juga tanggalnya sama kek hari kemerdekaan. Dia tu senang karena dirayain se-Indonesia katanya” Jawab Aziz

            “ Tapi kita untung juga sih, kita gk usah capek capek ngerayain ulang tahun dia. Kan udah diarayain se-Indonesia mana juga pakek upacara lagi” Ucap Ali sambil tertawa keras dan lainnya pun ikut tertawa. Rihan memasang muka kesal sekali.

            “ Awas kalian semua kagak ikut upacara ya. aku panggilin intel buat nangkap kalian“

            Jihan kaget dengan perkataan Rihan dan sambil tertawa sangat kencang.“ Woii beneran lu Rihan. Orang yang selalu ngajak kita bolos upacara pas SMA.”

            “ Eh ngomongin intel aku denger ada warkop yang namanya Warkop Merah Putih dan baristanya katanya intel” saut Aziz sambil pasang muka serius

            Jihan dan Ali tidak percaya sama omongannya Aziz“ Ahh lu ngadi ngadi Ziz. Dibohongin lu”

            “ Hehe menarik juga tu berita, gimana kalo kita kesana aja besok?” saut Rihan

            Karena mereka tidak ada kerjaan juga akhirnya mereka setuju untuk pergi bersama “ ya kita gak ada kerjaan gas aja kalo gitu” Dan keesokannya mereka berangkat setelah kuliah selesai.

            Sesampainya disana mereka terpukau dengan desain interior warkop tersebut. Banyak foto foto para pahlawan beserta kutipan terkenal dari mereka. Mereka penasaran dengan barista warkop tersebut yang ternyata seorang ibu ibu rumah tangga seperti ibu ibu PKK dengan tampilan gaul serta memakai kacamata hitam. Setelah melihat lihat Rihan dan kawan kawannya memesan kopi terus dilanjutkan dengan mengobrol “ Wih enak juga kopi disini. Kita keren gak sih. Kita tu kayak yang disebutkan sama pak Karno. Lebih baik minum kopi dan merokok sambil berdiskusi tentang bangsa dari pada kutu buku yang mentingin diri sendiri.” Ucap Rihan sambil meminum kopinya

            “ Emang kita diskusi apa. Paling paling ya nyindir pemerintah” saut Ali

            “ Hahaha, wah bener juga. Tapi emang pemerintah banyak janji kosong semua. Janganpun janji kebijakan aja kagak diataati. Mana bisa maju Indonesia kalo tetep gini” Jawab Aziz dengan nada kesal.

            “ Udah jangan gitu ziz sabar dong, eh ini dah malem pulang yok aku nanti dicariin mama hehe” Jawab Rihan

            Jihan jijik lihat muka Rihan yang ngeselin itu. Akhirnya mereka pulang. Keesokan harinya mereka nongkrong lagi di warkop merah putih. Tetapi si Aziz tidak datang, Rihan heran padahal sudah dihubungi tapi hpnya mati “ nih anak kemana ya ditelpon kagak diangkat”

            “ Gak tau han ketiduran kali, kemarin tu pas pulang sama aku kagak berhenti tu nyindir nyindir pemerintah.kebanyakan sambil liat berita berita di sosmed tu anak. Tapi setelah didengerin bener juga sih omongannya” Jawab Ali

            Saat itu Rihan merasakan perasaan yang tidak enak. Seolah olah ada yang melihat dibelakangnya dengan tatapan yang tajam. “He guys, kita pulang yuk perasaanku gk enak ni”

            Teman temannya heran sama tingkah Rihan akhirnya mereka pulang lebih awal. Kesokan harinya mereka datang lagi tetapi yang datang hanya Jihan saja.” Eh mana Ali sama Aziz kok mereka gk bisa dihubungi”

            “Ya gak tau udah jangan urusin mereka dulu, nih aku punya berita baru. Bagus gak judulnya Konspirasi di Dalam Pemerintah  keren kan” jawab Jihan.

            “ Ih pasaran tuh judul, ati ati lu ya ditangkep intel lu. Oh iya omong omong intel …” Seketika Rihan berhenti berbicara dan perasaannya menjadi tidak enak. Dia merasa ada yang mengawasinya “ Jangan jangan barista itu.” Sambil menoleh kebelakang Rihan disambut dengan senyuman mengerikan dari ibu ibu gaul tersebut langsung seketika Rihan menarik tangan Jihan terus berlari keluar warkop.

            “ih ada apa sih, udah stop larinya. Ada apa emang?” Ucap Jihan

            Rihan terdiam saja tanpa sepatah kata pun dan menyuruh Jihan pulang serta menyuruh Jihan menelepon Rihan jika terjadi apa apa. Keesokan harinya Rihan tidak bisa menghubungi teman temannya. Dengan panik Rihan segera mencari teman temannya itu sampai akhirnya setelah sampai tengah malam ada yang menelepon Rihan “Halo apakah ini Rihan, ini saya barista warkop Merah Putih. Ada hal yang dibicarakan segera kesini saya beri waktu 15 menit” Ucap si barista dengan nada datar.

            “ apa ini jangan jangan temanku di… ahh gk boleh berpikiran seperti itu Rihan. Aku harus segera kesana” Ucap dalam hatinya.

            Setelah sampai disana Rihan diperlihatkan dengan suasana warkop yang gelap dan dingin. Dia hanya melihat satu lampu yang hidup. Dibawah lampu tersebut ada sosok yang menakutkan. Rihan berlahan lahan mendekati sosok tersebut. “ aku harus berani demi teman temanku. Setelah ini harus minta traktir sama kalian semua. aku dah berkorban buat kalian semua” ucap Rihan dalam hatinya. Perlahan lahan dia mau mendekati saat akan hitungan ketiga “ satu, dua, tig….”

            “haaaaaaa…..” Rihan terkaget dan berteriak kencang sekali. Dia teriak dengan lantang dan menutup matanya” haaa… kembalikan temanku sekarang, mereka tidak salah apa apa mereka hanya berpendapat tentang negeri ini. Maafkan mereka tidak saharusnya mereka percaya hoax hoax itu” Dengan ketakutan Rihan sampai menangis.

            “ Oi Han kamu ini kenapa sih? Apa ngomongin hoax hoax segala” ucap Ali

            “ Ha apa?.. apa?..” Rihan melihat ruangan yang semula gelap kini menjadi terang. Dia melihat sekililingnya penuh dengan balon dan kue yang besar dengan lilin berbentuk angka 20.

            “ Ha apa? apa? Kita surprise in lu yang bahagia dong ngapain nangis kek cewek aja” jawab Aziz

            “ Gimana terkejutkan sama rencana kita. Nyariin kan lu rasain salah sapa ulang tahun 17 agustus” ucap Jihan

            Rihan termenung sejenak sambil mengusap air matanya” Kampret kalian semua, aku kira kalian dah ditangkap sama intel karena ngomongin hoax hoax gak bener tuh. Paling tidak kasih tau dulu dong”

            “ Iya iya maafin tapi bisa bisanya lu mikir sampek situ hahaha..” ketiga temannya tertawa.

            Akhirnya setelah itu mereka merayakan pesta ulang tahun bersama dan si barista ikut juga. Ternyata si barista adalah ikut merencakan pesta perayaan ulang tahun Rihan dan Rihan pun meminta maaf kepada si ibu barista karena telah mencurigai dengan mengira dia itu intel. Akhirnya, hari kemerdekaan dan hari ulang tahun Rihan menjadi hari yang bermakna dalam hidupnya dan dia mempelajari satu hal yang penting dalam hidupnya.

            Jadi, kesimpulan dari cerita ini kita tidak boleh mempercayai hoax hoax yang beredar di manapun baik dari sosial media ataupun media lainnya. Jadilah pembaca yang pintar jangan sampai jadi orang yang sok dan tidak bertanggung jawab atas perkataanya. Sekian terima kasih dan dirgahayu Indonesiaku yang ke-76

           by : Safirul Naufal Alfaris

 


Kabinet Aksata Rahagi: Beraksi Bersama, Berdaya Inspirasi

Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen 2025 Kabinet Aksata Rahagi adalah organisasi yang hadir sebagai wadah dinamis bagi mahasiswa untuk berkembang, bersuara, dan bersinar. Di sini, setiap langkah dan ide mahasiswa dihargai seperti bintang yang menyemarakkan malam. HMJM bukan sekadar organisasi, melainkan ruang kolaborasi penuh semangat yang memupuk aspirasi, mempertemukan mimpi, dan mendorong potensi. Dengan program kerja yang kreatif, terbuka, dan relevan, kami hadir untuk menjawab kebutuhan para mahasiswa S1 Manajemen masa depan. Yuk, jadi bagian dari perjalanan luar biasa ini dan lihat apa yang bisa kita capai bersama. Let’s light up the sky together with HMJM. HMJM, We Believe We Can Do It!