KIDUNG PEMBERANI
oleh Anjar Dwiha
Merdeka atau mati!!
Terdengar lantang dan melekat dalam cerita sejarah
Ini bukan tentang meraih simpati
Ini juga bukan untuk menunjukkan siapa yang paling pemberani
Jika bertanya untuk apa
Hanya manusia pengecutlah yang tak menemukan jawabannya
Danau tak selamanya air
Banyak tercurahkan pada setiap yang terlihat
Bagaimana bisa menjadi itu dan ini
Siapa pembakar api yang membara?
Siapa penikmat dalam permainan yang luar biasa?
Tak sedikit pemegang kekuatan penunjam telah lenyap
Tak mengapa baginya
Menjadi abu dalam singkatnya sejarah
Tak mengapa baginya
Menjadi kenang dalam gelapnya masa kelam
Pergi tak memiliki kekuatan untuk bersorak saya berhasil
Untuk apa bersorak?
Tumpunya bukan lagi akan kemenangan tetapi bagaimana bertahan
Bukan juga tentang tercurah pada merdunya syair
Tetapi ini tentang merdunya bara yang terdengar setelah sorak disautkan
Jika bara tak kunjung merekah itu sebuah kegagalan
Kegagalan yang tak layak untuk dilanjutkan